Senin, 21 Mei 2012

Management kualitas


PENGERTIAN KUALITAS
Kata kualitas memiliki banyak definisi yang berbeda, dan bervariasi dari yang konvensional sampai yang lebih strategik.  Definisi konvensional dari kualitas biasanya menggambarkan karakteristik langsung dari suatu produk seperti : performansi (performance), keandalan (reliability), mudah dalam penggunaan (ease of use), estetika (esthetics), dan sebagainya. Definisi strategik, yang menyatakan bahwa : kualitas adalah segala sesuatu yang mampu memenuhi keinginan atau kebutuhan pelanggan (meeting the customers).
Berdasarkan definisi tentang kualitas baik yang konvensional maupun yang lebih strategik, kita boleh menyatakan bahwa pada dasarnya kualitas mengacu kepada pengertian pokok berikut :
  1. Kualitas terdiri dari sejumlah keistimewaan produk, baik keistimewaan langsung maupun keistimewaan atraktif yang memenuhi keinginan pelanggan dan dengan demikian memberikan kepuasan atas penggunaan produk itu.
  2. Kualitas terdiri dari segala sesuatu yang bebas dari kekurangan atau kerusakan.

Management kualitas Proyek

            Pada bagian ini di fokuskan pada proses dari management proyek. Ada 2 model atau teknik yangtelah sukses di gabungkan dan di terapkan dalam pelatihan di konsultan konsultan konstruksidalam meningkatkan kinerja proses dari management proyek, antara lain : Continuous QualityModel dan Process Quality Management Model.

Continuous Quality Management
Merupakan cara yang digunakan sebuah perusahaan yang mana dapat digunakan untuk meningkatkan proses bisnis mereka. Ini merupakan cara hidup dari semua organisasi yang inginmencapai posisi yang kompetitif dalam arus industrisasi yang cepat.

Process Management Model
            Model atau cara ini digunakan menghubungkan faktor kesuksesan yang kritis pada proses bisnis .Ini membangun dasar pondasi yang mana Continous Quality Management Model meneruskanmengadakan suatau analisis yang terhadap langkah langkah dan proses dalam meningkatkan danmemanfaatkan kesempatan yang ada.Penggunaan kualitas dalam proyek konstruksiManagement kualitas yang terpadu merupakan pendekatan yang umum di gunakan untuk mendapatkan suatu kualitas yang diinginkan. Dan kualitas suatu proyek adalah masalah yangkhusus yang mana wajib memerlukan penafsiran yang khusus pula.Ada 6 (enam) lingkup dari pekerjaan proyek yang mana kualitas harus diuji dan diperiksa yaitu :· Kualitas dari penerangan dan keputusan dari klien· Kualitas dari proses disain· Kualitas Material dan komponen· Kualitas dari kumpulan proyek · Kualitas dari kegiatan management proyek · Management proyek sebagai rata rata dari peningkatan kualitas proyek 



Syarat Penggunaan dalam Quality Management
            Ada beberapa bagian yang mana digunakan dalam management kualitas. Dalam kontekskonstruksi beberapa akan di jelaskan.
1. InspeksiInspeksi merupakan alat untuk mengukur kegiatan proses konstruksi untuk memeriksa apakah standard spesifikasi udah di capai.
2. Quality controlPengendalian Mutu (Quality Control) adalah teknik dan aktivitas operasi yang digunakan agar mutu tertentu yang dikehendaki dapat dicapai. Aktivitasnya mencakup monitoring, mengeliminir  problem yang diketahui, mengurangi penyimpangan/perubahan yang tidak perlu serta usaha-usaha untuk mencapai efektivitas ekonomi.Mutu (kualitas) dalam kerangka ISO-9000 didefinisikan sebagai ³ciri dan karakter menyeluruhdari suatu produk atau jasa yang mempengaruhi kemampuan produk tersebut untuk memuaskankebutuhan tertentu´. Hal ini berarti bahwa kita harus dapat mengidentifikasikan ciri dan karakter.

PENGERTIAN MANAJEMEN KUALITAS
Menurut Gaspersz (2001), Sistem manajemen kualitas (QMS) merupakan sekumpulan prosedur terdokumentasi dan praktek-praktek standar untuk manajemen sistem yang bertujuan menjamin kesesuaian dari suatu proses dan produk (barang dan atau jasa) terhadap kebutuhan atau persyaratan tertentu. Kebutuhan atau persyaratan itu ditentukan atau dispesifikasikan oleh pelanggan dan organisasi.
Sistem manajemen kualitas mendefinisikan bagaimana organisasi menerapkan praktek-praktek manajemen kualitas secara konsisten untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dan
pasar. Terdapat beberapa karakteristik umum dari sistem manajemen kualitas, antara lain sebagai berikut (Gaspersz, 2001, pp.10-11):
  • Sistem manajemen kualitas mencakup suatu lingkup yang luas dari aktivitas-aktivitas dalam organisasi modern. Kualitas dapat didefinisikan melalui lima pendekatan utama, antara lain sebagai berikut: transcendent quality yaitu suatu kondisi ideal menuju keunggulan; product based quality yaitu suatu atribut produk yang memenuhi kualitas; user based quality yaitu kesesuaian atau ketepatan dalam penggunaan produk; manufacturing based quality yaitu kesesuaian terhadap persyaratan-persyaratan standar; value based quality yaitu derajat keunggulan pada tingkat harga yang kompetitif.
  • Sistem manajemen kualitas berfokus pada konsistensi dari proses kerja. Hal ini sering mencakup beberapa tingkat dokumentasi terhadap standar-standar kerja.
  • Sistem manajemen kualitas berlandaskan pada pencegahan kesalahan sehingga bersifat proaktif, bukan pada deteksi kesalahan yang bersifat reaktif. Patut diakui pula bahwa banyak sistem manajemen kualitas tidak akan efektif sepenuhnya pada pencegahan semata, sehingga sistem manajemen kualitas juga harus berlandaskan pada tindakan korektif terhadap masalah-masalah yang ditemukan. Dalam kaitan dengan hal ini, sistem manajemen kualitas merupakan suatu closed loop system yang mencakup deteksi, umpan balik, dan korelasi. Proporsi terbesar harus diarahkan pada pencegahan kesalahan sejak tahap awal.
  • Sistem manajemen kualitas mencakup elemen-elemen: tujuan (objectives), pelanggan (customer), hasil-hasil (outputs), proses-proses (processes), masukan-masukan (inputs), pemasok (suppliers), dan pengukuran untuk umpan balik dan umpan maju (measurement for feedback and feedforward).

Tahapan Penerapan Sistem manajemen Kualitas

Terdapat beberapa tahapan dalam menerapkan suatu sistem manajemen kualitas, antara lain sebagai berikut (Gaspersz, 2001, pp. 11-17):

1. Memutuskan untuk mengadopsi suatu standar sistem manajemen mutu yang akan diterapkan.
2. Menetapkan suatu komitmen pada tingkat pemimpin senior dari organisasi
3. Menetapkan suatu kelompok kerja atau komite pengaruh yang terdiri dari manajer-manajer senior.
4. Menugaskan wakil manajemen (management representative).
5. Menetapkan tujuan-tujuan kualitas dan implementasi sistem
6. Meninjau ulang sistem manajemen kualitas yang sekarang.
7. Mendefinisikan struktur organisasi dan tanggung jawab.
8. menciptakan kesadaran kualitas (quality awareness) pada semua tingkat dalam organisasi.
9. Mengembangkan peninjauan ulang dari sistem manajemen kualitas dalam manual kualitas (buku panduan).
10. Menyepakati bahwa fungsi-fungsi dan aktivitas dikendalikan oleh prosedur-prosedur.
11. Mendokumentasikan aktivitas terperinci dalam prosedur operasional atau prosedur terperinci.
12. Memperkenalkan dokumentasi.
13. Menetapkan partisipasi karyawan dan
pelatihan dalam sistem.
14. Meninjau ulang dan melakukan audit sistem manajemen kualitas.
Pada dasarnya manajemen kualitas (Quality Manajemen) atau manajemen kualitas terpadu (total quality management) didefinisikan sebagai suatu cara meningkatkan performansi secara terus menerus (continuous performance improvement) pada setiap level operasi atau proses, dalam setiap area fungsional dari suatu organisasi, dengan menggunakan semua sumber daya manusia dan modal yang tersedia.
ISO 8402 (quality vocabulary) mendefinisikan manajemen kualitas sebagai semua aktivitas dari fungsi manajemen secara keseluruhan yang menentukan kebijaksanaan kualitas, tujuan-tujuan dan tanggung jawab, serta mengimplementasikannya melalui alat-alat seperti perencanaan kualitas (quality planning), pengendalian kualitas (quality control), jaminan kualitas (quality assurance) dan peningkatan kualitas (quality improvement). Tanggung jawab untuk manajemen kualitas ada pada semua level dari manajemen, tetapi harus dikendalikan oleh manajemen puncak (top management), dan implementasinya harus melibatkan semua anggota organisasi.
Dr. Joseph M. Juran adalah salah seorang guru dalam manajemen kualitas memberikan definisi tentang manajemen kualitas sebagai suatu kumpulan aktivitas yang berkaitan dengan kualitas tertentu yang memiliki karakteristik :
  1. Kualitas menjadi bagian dari setiap agenda manajemen atas.
  2. Sasaran kualitas dimasukkan dalam rencana bisnis.
  3. Jangkauan sasaran diturunkan dari benchmarking : fokus adalah pada pelanggan dan pada kesesuaian kompetisi; disana adalah sasaran untuk peningkatan kualitas tahunan.
  4. Sasaran disebarkan ke tingkat yang mengambil tindakan.
  5. Pelatihan dilaksanakan pada semua tingkat.
  6. Pengukuran ditetapkan seluruhnya.
  7. Manajer atas secara teratur meninjau kembali kemajuan dibandingkan dengan sasaran.
  8. Penghargaan diberikan untuk performansi terbaik.
  9. Sistem imbalan (reward system) diperbaiki.
Dr. Juran mengidentifikasi unsur-unsur revolusi kualitas Jepang, sebagai berikut :
  1. Manajer atas mengambil tanggung jawab manajemen kualitas.
  2. Manajer atas melatih keseluruhan hierarki dalam proses manajemen kualitas.
  3. Manajer atas melakukan perbaikan kualitas pada tingkat revolusioner.
  4. Manajer atas melibatkan partisipasi angkatan kerja (karyawan).
  5. Manajer atas menambah sasaran kualitas kepada rencana bisnis.
Dr. Juran sangat terkenal dengan konsep trilogi kualitas, yaitu : perencanaan kualitas (quality planning), pengendalian qualitas (quality control), dan perbaikan atau peningkatan kualitas (quality improvement).
PERENCANAAN KUALITAS
Perencanaan kualitas (quality planning) melibatkan aktivitas sebagai berikut :
  1. Identifikasi pelanggan. Setiap orang yang akan dipengaruhi adalah pelanggan.
  2. Menentukan kebutuhan pelanggan.
  3. Menciptakan keistimewaan produk yang dapat memenuhi kebutuhan pelanggan.
  4. Menciptakan proses yang mampu menghasilkan keistimewaan produk dibawah kondisi operasi.
  5. Mentransfer /mengalihkan proses ke operasi.


PENGENDALIAN KUALITAS
Pendekatan terhadap pengendalian kualitas (quality control)melibatkan beberapa aktivitas sebagai berikut :
  1. Mengevaluasi performansi aktual.
  2. Membandingkan yang aktual dengan sasaran.
  3. Mengambil tindakan atas perbedaan antara yang aktual dan sasaran.
PERBAIKAN KUALITAS
Pendekatan terhadap perbaikan kualitas (quality improvement) mencakup hal – hal sebagai berikut :
  1. Menciptakan kesadaran dari kebutuhan dan kesempatan untuk perbaikan/peningkatan.
  2. Mengamanatkan/menugaskan peningkatan kualitas, dan membuatnya sebagai bagian dari setiap deskripsi pekerjaan.
  3. Menciptakan infrastruktur : menetapkan dewan kualitas, memilih proyek untuk perbaikan, menentukan/menunjuk tim, menyiapkan fasilitator.
  4. Memberikan pelatihan tentang bagaimana meningkatkan kualitas.
  5. Meninjau kembali kemajuan secara teratur.
  6. Memberikan penghargaan kepada tim pemenang.
  7. Mempropagandakan/mempopulerkan hasil-hasil perbaikan kualitas.
  8. Memperbaiki sistem balas jasa (reward system) dalam menjalankan tingkat perbaikan kualitas.
  9. Mempertahankan momentum melalui perluasan rencana bisnis yang mencakup sasaran untuk peningkatan kualitas.


Kesimpulan
Sistem manajemen kualitas (QMS) merupakan sekumpulan prosedur terdokumentasi dan praktek-praktek standar untuk manajemen sistem yang bertujuan menjamin kesesuaian dari suatu proses dan produk (barang dan atau jasa) terhadap kebutuhan atau persyaratan tertentu. Kebutuhan atau persyaratan itu ditentukan atau dispesifikasikan oleh pelanggan dan organisasi.
manajemen kualitas terpadu (total quality management) didefinisikan sebagai suatu cara meningkatkan performansi secara terus menerus (continuous performance improvement) pada setiap level operasi atau proses, dalam setiap area fungsional dari suatu organisasi, dengan menggunakan semua sumber daya manusia dan modal yang tersedia.
konsep trilogi kualitas, yaitu :
1.      kualitas (quality planning),
2.      perencanaan pengendalian qualitas (quality control),
3.      perbaikan atau peningkatan kualitas (quality improvement).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar