PENGERTIAN KUALITAS
Kata kualitas memiliki banyak definisi yang berbeda, dan
bervariasi dari yang konvensional sampai yang lebih strategik. Definisi
konvensional dari kualitas biasanya menggambarkan karakteristik langsung dari
suatu produk seperti : performansi (performance), keandalan (reliability),
mudah dalam penggunaan (ease of use), estetika (esthetics), dan
sebagainya. Definisi strategik, yang menyatakan bahwa : kualitas adalah segala
sesuatu yang mampu memenuhi keinginan atau kebutuhan pelanggan (meeting the
customers).
Berdasarkan
definisi
tentang kualitas baik yang konvensional maupun yang lebih strategik, kita boleh
menyatakan bahwa pada dasarnya kualitas mengacu kepada pengertian pokok berikut
:
- Kualitas terdiri dari sejumlah keistimewaan produk, baik keistimewaan langsung maupun keistimewaan atraktif yang memenuhi keinginan pelanggan dan dengan demikian memberikan kepuasan atas penggunaan produk itu.
- Kualitas terdiri dari segala sesuatu yang bebas dari kekurangan atau kerusakan.
Management
kualitas Proyek
Pada bagian ini di fokuskan pada proses dari management
proyek. Ada 2 model atau teknik yangtelah sukses di gabungkan dan di terapkan
dalam pelatihan di konsultan konsultan konstruksidalam meningkatkan kinerja proses
dari management proyek, antara lain : Continuous QualityModel dan Process
Quality Management Model.
Continuous Quality Management
Merupakan
cara yang digunakan sebuah perusahaan yang mana dapat digunakan
untuk meningkatkan proses bisnis mereka. Ini merupakan cara hidup dari
semua organisasi yang inginmencapai posisi yang kompetitif dalam arus
industrisasi yang cepat.
Process Management Model
Model atau cara ini digunakan menghubungkan faktor
kesuksesan yang kritis pada proses bisnis .Ini membangun dasar pondasi yang
mana Continous Quality Management Model meneruskanmengadakan suatau analisis
yang terhadap langkah langkah dan proses dalam meningkatkan danmemanfaatkan
kesempatan yang ada.Penggunaan kualitas dalam proyek konstruksiManagement
kualitas yang terpadu merupakan pendekatan yang umum di gunakan
untuk mendapatkan suatu kualitas yang diinginkan. Dan kualitas suatu
proyek adalah masalah yangkhusus yang mana wajib memerlukan penafsiran yang
khusus pula.Ada 6 (enam) lingkup dari pekerjaan proyek yang mana kualitas harus
diuji dan diperiksa yaitu :· Kualitas dari penerangan dan keputusan dari klien·
Kualitas dari proses disain· Kualitas Material dan komponen· Kualitas dari
kumpulan proyek · Kualitas dari kegiatan management proyek · Management
proyek sebagai rata rata dari peningkatan kualitas proyek
Syarat Penggunaan dalam Quality
Management
Ada beberapa bagian yang mana digunakan dalam management
kualitas. Dalam kontekskonstruksi beberapa akan di jelaskan.
1. InspeksiInspeksi merupakan alat untuk
mengukur kegiatan proses konstruksi untuk memeriksa apakah standard spesifikasi
udah di capai.
2. Quality controlPengendalian Mutu
(Quality Control) adalah teknik dan aktivitas operasi yang digunakan
agar mutu tertentu yang dikehendaki dapat dicapai. Aktivitasnya mencakup
monitoring, mengeliminir problem yang diketahui, mengurangi
penyimpangan/perubahan yang tidak perlu serta usaha-usaha untuk mencapai
efektivitas ekonomi.Mutu (kualitas) dalam kerangka ISO-9000 didefinisikan
sebagai ³ciri dan karakter menyeluruhdari suatu produk atau jasa yang
mempengaruhi kemampuan produk tersebut untuk memuaskankebutuhan tertentu´. Hal
ini berarti bahwa kita harus dapat mengidentifikasikan ciri dan karakter.
PENGERTIAN MANAJEMEN KUALITAS
Menurut Gaspersz (2001), Sistem
manajemen kualitas (QMS) merupakan sekumpulan prosedur terdokumentasi dan
praktek-praktek standar untuk manajemen sistem yang bertujuan menjamin
kesesuaian dari suatu proses dan produk (barang dan atau jasa) terhadap
kebutuhan atau persyaratan tertentu. Kebutuhan atau persyaratan itu ditentukan
atau dispesifikasikan oleh pelanggan
dan organisasi.
Sistem manajemen kualitas mendefinisikan bagaimana organisasi menerapkan praktek-praktek manajemen kualitas secara konsisten untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dan pasar. Terdapat beberapa karakteristik umum dari sistem manajemen kualitas, antara lain sebagai berikut (Gaspersz, 2001, pp.10-11):
Sistem manajemen kualitas mendefinisikan bagaimana organisasi menerapkan praktek-praktek manajemen kualitas secara konsisten untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dan pasar. Terdapat beberapa karakteristik umum dari sistem manajemen kualitas, antara lain sebagai berikut (Gaspersz, 2001, pp.10-11):
- Sistem manajemen kualitas mencakup suatu lingkup yang luas dari aktivitas-aktivitas dalam organisasi modern. Kualitas dapat didefinisikan melalui lima pendekatan utama, antara lain sebagai berikut: transcendent quality yaitu suatu kondisi ideal menuju keunggulan; product based quality yaitu suatu atribut produk yang memenuhi kualitas; user based quality yaitu kesesuaian atau ketepatan dalam penggunaan produk; manufacturing based quality yaitu kesesuaian terhadap persyaratan-persyaratan standar; value based quality yaitu derajat keunggulan pada tingkat harga yang kompetitif.
- Sistem manajemen kualitas berfokus pada konsistensi dari proses kerja. Hal ini sering mencakup beberapa tingkat dokumentasi terhadap standar-standar kerja.
- Sistem manajemen kualitas berlandaskan pada pencegahan kesalahan sehingga bersifat proaktif, bukan pada deteksi kesalahan yang bersifat reaktif. Patut diakui pula bahwa banyak sistem manajemen kualitas tidak akan efektif sepenuhnya pada pencegahan semata, sehingga sistem manajemen kualitas juga harus berlandaskan pada tindakan korektif terhadap masalah-masalah yang ditemukan. Dalam kaitan dengan hal ini, sistem manajemen kualitas merupakan suatu closed loop system yang mencakup deteksi, umpan balik, dan korelasi. Proporsi terbesar harus diarahkan pada pencegahan kesalahan sejak tahap awal.
- Sistem manajemen kualitas mencakup elemen-elemen: tujuan (objectives), pelanggan (customer), hasil-hasil (outputs), proses-proses (processes), masukan-masukan (inputs), pemasok (suppliers), dan pengukuran untuk umpan balik dan umpan maju (measurement for feedback and feedforward).
Tahapan Penerapan Sistem manajemen Kualitas
Terdapat beberapa tahapan dalam menerapkan suatu sistem manajemen kualitas, antara lain sebagai berikut (Gaspersz, 2001, pp. 11-17):
1. Memutuskan untuk mengadopsi suatu standar sistem manajemen mutu yang akan diterapkan.
2. Menetapkan suatu komitmen pada tingkat pemimpin senior dari organisasi
3. Menetapkan suatu kelompok kerja atau komite pengaruh yang terdiri dari manajer-manajer senior.
4. Menugaskan wakil manajemen (management representative).
5. Menetapkan tujuan-tujuan kualitas dan implementasi sistem
6. Meninjau ulang sistem manajemen kualitas yang sekarang.
7. Mendefinisikan struktur organisasi dan tanggung jawab.
8. menciptakan kesadaran kualitas (quality awareness) pada semua tingkat dalam organisasi.
9. Mengembangkan peninjauan ulang dari sistem manajemen kualitas dalam manual kualitas (buku panduan).
10. Menyepakati bahwa fungsi-fungsi dan aktivitas dikendalikan oleh prosedur-prosedur.
11. Mendokumentasikan aktivitas terperinci dalam prosedur operasional atau prosedur terperinci.
12. Memperkenalkan dokumentasi.
13. Menetapkan partisipasi karyawan dan pelatihan dalam sistem.
14. Meninjau ulang dan melakukan audit sistem manajemen kualitas.
Pada
dasarnya manajemen kualitas (Quality Manajemen) atau manajemen kualitas
terpadu (total quality management) didefinisikan sebagai suatu cara
meningkatkan performansi secara terus menerus (continuous performance
improvement) pada setiap level operasi atau proses, dalam setiap area
fungsional dari suatu organisasi, dengan menggunakan semua sumber daya manusia dan modal yang
tersedia.
ISO
8402 (quality vocabulary) mendefinisikan manajemen
kualitas sebagai semua aktivitas dari fungsi manajemen secara keseluruhan yang
menentukan kebijaksanaan kualitas, tujuan-tujuan dan tanggung jawab, serta
mengimplementasikannya melalui alat-alat seperti perencanaan kualitas (quality
planning), pengendalian kualitas (quality control), jaminan kualitas
(quality assurance) dan peningkatan kualitas (quality improvement).
Tanggung jawab untuk manajemen kualitas ada pada semua level dari manajemen,
tetapi harus dikendalikan oleh
manajemen puncak (top management), dan implementasinya
harus melibatkan semua anggota organisasi.
Dr. Joseph M. Juran
adalah salah seorang guru dalam manajemen kualitas memberikan definisi tentang
manajemen kualitas sebagai suatu kumpulan aktivitas yang berkaitan dengan kualitas
tertentu yang memiliki karakteristik :
- Kualitas menjadi bagian dari setiap agenda manajemen atas.
- Sasaran kualitas dimasukkan dalam rencana bisnis.
- Jangkauan sasaran diturunkan dari benchmarking : fokus adalah pada pelanggan dan pada kesesuaian kompetisi; disana adalah sasaran untuk peningkatan kualitas tahunan.
- Sasaran disebarkan ke tingkat yang mengambil tindakan.
- Pelatihan dilaksanakan pada semua tingkat.
- Pengukuran ditetapkan seluruhnya.
- Manajer atas secara teratur meninjau kembali kemajuan dibandingkan dengan sasaran.
- Penghargaan diberikan untuk performansi terbaik.
- Sistem imbalan (reward system) diperbaiki.
Dr. Juran mengidentifikasi unsur-unsur revolusi
kualitas Jepang, sebagai berikut :
- Manajer atas mengambil tanggung jawab manajemen kualitas.
- Manajer atas melatih keseluruhan hierarki dalam proses manajemen kualitas.
- Manajer atas melakukan perbaikan kualitas pada tingkat revolusioner.
- Manajer atas melibatkan partisipasi angkatan kerja (karyawan).
- Manajer atas menambah sasaran kualitas kepada rencana bisnis.
Dr. Juran sangat terkenal dengan konsep trilogi
kualitas, yaitu : perencanaan kualitas (quality planning), pengendalian
qualitas (quality control), dan perbaikan atau peningkatan kualitas (quality
improvement).
PERENCANAAN
KUALITAS
Perencanaan kualitas (quality planning)
melibatkan aktivitas sebagai berikut :
- Identifikasi pelanggan. Setiap orang yang akan dipengaruhi adalah pelanggan.
- Menentukan kebutuhan pelanggan.
- Menciptakan keistimewaan produk yang dapat memenuhi kebutuhan pelanggan.
- Menciptakan proses yang mampu menghasilkan keistimewaan produk dibawah kondisi operasi.
- Mentransfer /mengalihkan proses ke operasi.
PENGENDALIAN
KUALITAS
Pendekatan terhadap pengendalian kualitas (quality
control)melibatkan beberapa aktivitas sebagai berikut :
- Mengevaluasi performansi aktual.
- Membandingkan yang aktual dengan sasaran.
- Mengambil tindakan atas perbedaan antara yang aktual dan sasaran.
PERBAIKAN KUALITAS
Pendekatan terhadap perbaikan kualitas (quality
improvement) mencakup hal – hal sebagai berikut :
- Menciptakan kesadaran dari kebutuhan dan kesempatan untuk perbaikan/peningkatan.
- Mengamanatkan/menugaskan peningkatan kualitas, dan membuatnya sebagai bagian dari setiap deskripsi pekerjaan.
- Menciptakan infrastruktur : menetapkan dewan kualitas, memilih proyek untuk perbaikan, menentukan/menunjuk tim, menyiapkan fasilitator.
- Memberikan pelatihan tentang bagaimana meningkatkan kualitas.
- Meninjau kembali kemajuan secara teratur.
- Memberikan penghargaan kepada tim pemenang.
- Mempropagandakan/mempopulerkan hasil-hasil perbaikan kualitas.
- Memperbaiki sistem balas jasa (reward system) dalam menjalankan tingkat perbaikan kualitas.
- Mempertahankan momentum melalui perluasan rencana bisnis yang mencakup sasaran untuk peningkatan kualitas.
Kesimpulan
Sistem manajemen kualitas (QMS) merupakan sekumpulan prosedur
terdokumentasi dan praktek-praktek standar untuk manajemen sistem yang
bertujuan menjamin kesesuaian dari suatu proses dan produk (barang dan atau
jasa) terhadap kebutuhan atau persyaratan tertentu. Kebutuhan atau persyaratan
itu ditentukan atau dispesifikasikan oleh pelanggan dan organisasi.
manajemen
kualitas terpadu (total quality management) didefinisikan sebagai suatu
cara meningkatkan performansi secara terus menerus (continuous performance
improvement) pada setiap level operasi atau proses, dalam setiap area
fungsional dari suatu organisasi, dengan menggunakan semua sumber daya manusia dan modal yang
tersedia.
konsep trilogi kualitas, yaitu :
1.
kualitas (quality
planning),
2.
perencanaan
pengendalian qualitas (quality control),
3.
perbaikan atau
peningkatan kualitas (quality improvement).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar