Metode Delphi
Metode
Delphi merupakan prosedur untuk memperoleh penilaian dan
opini dari individu yang memiliki pengetahuan dengan menggunakan berbagai
kuesioner untuk mengembangkan konsensus ramalan mengenai apa yang akan terjadi
di masa depan. Perolehan penilaian expert dilakukan melalui kuesioner untuk
memudahkan pembentukan suatu keputusan kelompok. Sedangkan untuk memperoleh
pertanyaan yang benar-benar sesuai untuk diajukan dalam kuesioner, dilakukan
cochran test.
Metode
ini bertujuan untuk menentukan sejumlah alternative
program. Mengeksplorasi asumsi-asumsi atau fakta yang melandasi “Judgments”
tertentu dengan mencari informasi yang dibutuhkan untuk mencapai suatu
consensus. Biasa metode ini dimulai dengan melontarkan suatu masalah yang
bersifat umum untuk diidentifikasi menjadi masalah yang lebih spesifik.
Partisipan dalam metode ini biasanya orang yang dianggap ahli dalam disiplin
ilmu tertentu.
Concept
Mapping Merupakan proses konsepsi terstruktur yang
menggambarkan secara visual hubungan antara ide atau pendapat. Pemetaan gagasan
ini menggabungkan beberapa cara yang menghasilkan gambaran atau peta dari ide
atau gagasan (konsep) individu atau kelompok. Terdapat beberapa istilah yang
sama arti (analog) dengan pemetaan gagasan seperti: pemetaan cita-cita (idea
mapping), pemetaan pikir (mind maps), pemetaan sebab (causal mapping) atau
pemetaan pengetahuan (cognitivemapping).
Pendekatan Delphi memiliki tiga grup
yang berbeda yaitu : Pembuat keputusan, staf, dan responden. Pembuat keputusan
akan bertangungjawab terhadap keluaran dari kajian Delphi. Sebuah grup kerja
yang terdiri dari lima sampai sembilan anggota yang tersusun atas staf dan
pembuat keputusan, bertugas mengembangkan dan menganalisis semua kuisioner,
evaluasi pengumpulan data dan merevisi kuisioner yang diperlukan. Grup staf
dipimpin oleh kordinator yang harus memiliki pengalaman dalam desain dan
mengerti metode Delphi serta mengenal problem area. Tugas staf kordinator
adalah mengontrol staf dalam pengetikan. Mailing kuesioner, membagi dan
proses hasil serta pernjadwalan pertemuan. Responden adalah orang yang ahli
dalam masalah dan siapa saja yang setuju untuk menjawab kuisioner.
Prosedur Delphi
Prosedur Delphi mempunyai ciri – ciri yaitu :
1. Mengabaikan
nama
2. Iterasi dan feedback
yang terkontrol
3. Respon kelompok
secara statistik (Chang, 1993)
Jumlah dari iterasi kuesioner Delphi
bisa tiga sampai lima tergantung pada derajat kesesuaian dan jumlah penambahan
informasi selama berlaku. Umumnya kuesioner pertama menanyakan kepada individu
untuk merespon pertanyaan dalam garis besar. Setiap subsequen kuisioner
dibangun berdasarkan respon kuisioner pendahuluan. Proses akan berhenti ketika
konsensus mendekati partisipan, atau ketika penggantian informasi cukup
berlaku.
Prosedur metode Delphi adalah sebagai berikut :
1. Mengembangkan
pertanyaan Delphi
Ini merupakan
kunci proses Delphi. Langkah ini dimulai dengan memformulasikan garis besar
pertanyaan oleh pembuatan keputusan. Jika responden tidak mengerti garis besar
pertanyaan maka masukan proses adalah sia –sia. Elemen kunci dari langkah ini
adalah mengembangkan pertanyaan yang dapat dimengerti oleh responden. Anggota
staf harus menginterview pembuat keputusan benar – benar jelas mengenai
pertanyaan yang dimaksud dan bagaimana informasi tersebut akan digunakan.
2. Memilih dan
kontak dengan responden
Partisipan
sebaiknya diseleksi dengan dasar ; secara personal responden mengetahui
permasalahan, memiliki informasi yang tepat untuk dibagi, tranformasi untuk
melengkapi Delphi dan responden merasa bahwa agregasi pendapat panel responden
akan termasuk informasi yang mereka nilai dan mereka tidak mengakses dengan
cara lain. Seleksi aktual dari responden umumnya menyelesaikan melalui
penggunaan proses nominasi.
3. Memilih ukuran
contoh
Ukuran panel
responden bervariasi dengan kelompok yang homogen dengan 10 – 15 partisipan
mungkin cukup. Akan tetapi dalam sebuah kasus dimana refrence yang
bevariasi diperlukan maka dibutuhkan partisipan yang lebih besar.
4. Mengembangkan
kuisioner dan test 1
Kuisioner
pertama dalam Delphi mengikuti partisipan untuk menulis respon pada garis besar
masalah. Sampul surat termasuk tujuan, guna dari hasil, perintah dan batas
akhir respon.
5. Analisa
kuisioner 1
Analisa
kuisioner harus dihasilkan dalam ringkasan yang bersisi bagian – bagian yang
diidentifikasi dan komentar dibuat dengan jelas dan dapat dimengerti responden
terhadap kuisioner 2. Anggota grup kerja mendokumentasikan masing – masing
respon pada kartu indeks, memilih kartu kedalam katagori umum, mengembangkan
sebuah konsensus pada label untuk masing – masing katagori dan menyiapkan
ringkasan bayangan yang berisi katagori – katagori.
6. Pengembangan
kuisioner dan test 2
Kuisioner kedua dikembangkan menggunakan ringkasan
responden dari kuisioner 1. Fokus dari kuisioner ini adalah untuk
mengidentifikasikan area yang disetujui dan yang tidak, mendiskusikan dan
mengidentifikasi bagian yang diinginkan serta membantu partisipan mengetahui
masing – masing posisi dan bergerak menuju pendapat yang akurat, responden
diminta untuk memilih pada ringkasan bagian kuisioner 1
7. Analisa kuisioner
2
Tugas dari
kelompok kerja adalah menghitung jumlah suara masing – masing bagian yang
meringkas komentar yang dibuat tentang masing – masing bagian. Tujuan dari
tahapan ini adalah untuk menentukan jika informasi lengkap akan membantu untuk penyelesaian
masalah atau paling tidak membuktikan untuk digunakan di berbagai cara.
8. Mengembangkan
kuisioner dan test 3
Kuisioner 3
didesain untuk mendorong masukan proses Delphi
9. Analisis
kuisioner 3
Analisa tahap
ini mengikuti prosedur yang sama pada analisis kuisioner 2
10. Menyiapkan laporan akhir
Evaluasi
terhadap Teknik Evaluasi Delphi
Teknik evaluasi Delphi merupakan salah
satu alat dari teknik evaluasi yang digunakan dalam teknik evaluasi dengan
pendekatan keputusan teoritis. Sedangkan teori keputusan teoritis adalah
pendekatan yang menggunakan metode-metode diskriptif untuk menghasilkan
informasi yang dapat dipertanggung-jawabkan dan valid mengenai hasil-hasil
kebijakan yang secara eksplisit dinilai oleh berbagai macam pelaku kebijakan.
Perbedaan pokok antara evaluasi teoritis keputusan di satu sisi, dan evaluasi
semu dan evaluasi formal di sisi lainnya, adalah bahwa evaluasi keputusan
teoritis berusaha untuk memunculkan dan membuat eksplisit tujuan dan target
dari pelaku kebijakan baik yang tersembunyi atau dinyatakan. Ini berarti bahwa
tujuan dan target dari para pembuat kebijakan dan administrator merupakan salah
satu sumber nilai, karena semua pihak yang mempunyai andil dalam
memformulasikan dan mengimplementasikan kebijakan dilibatkan dalam merumuskan
tujuan dan target di mana kinerja nantinya akan di ukur.
Teori Delphi ini sangat baik untuk
memecahkan masalah yang bersifat general, dimana rencana kebijakan tersebut
berkaitan erat dengan ahli-ahli bidang tertentu. Karena dari setiap ahli pada
bidang tertentu akan dapat mengeluarkan aspirasinya yang memiliki kemampuan
dari segi yang didalaminya. Selain itu, metode ini tidak memperhatikan nama
dari ahli untuk mencegah pengaruh besar satu anggota terhadap anggota yang
lainnya, dan Masing – masing responden memiliki waktu yang cukup untuk
mempertimbangkan masing – masing bagian dan jika perlu melihat informasi yang
diperlukan untuk mengisi kuisioner sehingga dapat menghindari tekanan social
psikologi.
Namun, teori ini juga mempunyai
beberapa kekurangan yang juga harus diperhatikan yaitu waktu yang akan
dihabiskan dalam mengisi kuisioner akan cukup lama, karena metode ini
menggunakan pendapat para ahli yang berbeda-beda aspek maka dikhawatirkan akan
merepresentasikan opini yang tidak dapat dipertahankan secara ilmiah dan
cenderung berpikir hanya dari aspek yang terbaik baginya
METODE SWOT
SWOT adalah suatu cara menganalisis
faktor-faktor internal dan eksternal menjadi langkah-langkah strategi dalam
pengoptimalan usaha yang lebih menguntungkan. Dalam analisis faktor-faktor
internal dan eksternal akan ditentukan aspek-aspek yang menjadi kekuatan (Strengths),
kelemahan (Weakness), kesempatan (Opportunities), dan yang
menjadi ancaman (Treathment) sebuah organisasi. Dengan begitu akan dapat
ditentukan berbagai kemungkinan alternatif strategi yang dapat dijalankan.
Dalam Pengelolaan dan pengembangan suatu aktifitas
memerlukan suatu perencanaan strategis, yaitu suatu pola atau struktur sasaran
yang saling mendukung dan melengkapi menuju ke arah tujuan yang menyeluruh.
Sebagai persiapan perencanaan, agar dapat memilih dan menetapkan strategi dan
sasaran sehingga tersusun program-program dan proyek-proyek yang efektif dan
efisien maka diperlukan suatu analisis yang tajam dari para pegiat organisasi.
Salah satu analisis yang cukup populer di kalangan pelaku organisasi adalah
Analisis SWOT.
Istilah
SWOT dari perkataan :
- Strength (kekuatan)
- Weakness (kelemahan)
- Opportunities (kesempatan)
- Threats (Ancaman)
Maksud
dari analisis SWOT ini ialah untuk meneliti dan menentukan dalam hal manakah
“lembaga:
- Kuat (sehingga dapat dioptimalkan )
- Lemah(sehingga dapat segera dibenahi)
- Kesempatan-kesempatan di luar (untuk dimanfaatkan)
- Ancaman-ancaman dari luar (untuk diantisipasi)
Langkah
– Langkah Analisis Data dalam analisis SWOT
Langkah
penelitian ini akan menerangkan bagaimana analisis dilakukan, mulai dari data
mentah yang ada sampai pada hasil penelitian yang dicapai. Dalam penelitian
ini, langkah-langkah analisis data dilakuka sebagai berikut:
- Melakukan pengklasifikasian data, faktor apa saja yang menjadi kekuatan dan kelemahan sebagai faktor internal organisasi, peluang dan ancaman sebagai faktor eksternal organisasi. Pengklasifikasian ini akan menghasilkan tabel informasi SWOT.
- Melakukan analisis SWOT yaitu membandingkan antara faktor eksternal Peluang (Opportunities) dan Ancaman (Threats) dengan faktor internal organisasi Kekuatan (Strengths) dan Kelemahan (Weakness).
- Dari hasil analisis kemudian diinterpretasikan dan dikembangkan menjadi keputusan pemilihan strategi yang memungkinkan untuk dilaksanakan. Strategi yang dipilih biasanya hasil yang paling memungkinkan (paling positif) dengan resiko dan ancaman yang paling kecil.
Analisis
SWOT terdiri dari empat langkah, yaitu:
- Memilih bidang usaha
Pada
saat pendirian perusahaan, bidang usaha harus dipilih berdasarkan keahlian
terbaik pendiri perusahaan. Analisis SWOT tidak dilakukan sekali dalam hidup
perusahaan, maka menjadi beralasan untuk memilih bidang usaha sebagai langkah
pertama dalam melakukan analisis SWOT.
- Analisis Kesempatan dan ancaman
Analisis
kesempatan dan ancaman dilakukan dengan mempelajari lingkungan perusahaan
berada yang mencakup unsur-unsur berikut:
ü
Politik
Hal
hal yang harus diperhatikan antara lain: ideologi negara, stabilitas
pemerintahan, perundangan, desentralisasi yang berkaaitan dengan perizinan
usaha, sikap pemerintah terhadap industri, deregulasi ekonomi dan sebagainya.
ü
Sosial dan Budaya
Hal
ini menyangkut nilai dan sikap yang dianut masyarakat, karakteristik demografi
penduduk, agama, sikap masyarakat terhadap industri, dan sebagainya.
ü
Ekonomi
Yaitu
fasilitas memperoleh dana, tingkat upah, pendapatan, persentse pengeluaran atas
pendapatan, tingkat bunga, perpajakan, kurs mata uang, kebijakan valas, dan
sebagainya.
ü
Teknologi
Tingkat
teknologi mempengaruhi cara berproduksi. Tingkat teknologi tidak hanya
mempengaruhi penggunaan jumlah tenaga kerja, tetapi juga memberi kesempatan
pada pengusaha asing untuk mengenalkan teknologinya.
- Menentukan Faktor Penentu Sukses
Faktor
penentu sukses ditetapkan dengan jalan mempelajari persaingan dalam industri.
Tingkat persaingan menjadi tinggi kalau:
- Di dalam industri terdapat perusahaan yang besarnya hampir sama. Kalau sebuah perusahaan menaikkan penjualan, maka perusahaan lain akan segera merasakannya. Jumlah perusahaan dalam industri ditentukan oleh tingkat kesukaran untuk masuk dalam industri.
- Pertumbuhan industri melamban. Perusahaan dapat menikmati pertumbuhannya tanpa merebut pasar industri lain jika pertumbuhan permintaan dalam sebuah industri pesat.
- Perusahaan harus bekerja dengan kapasitas penuh agar tetap dapat hidup. Hal ini mengakibatkan perusahaan cenderung untuk merebut pasar perusahaan lain.
- Hasil produksi perusahaan tidak berbeda. Seragamnya produk di pasaran akan meningkatkan persaingan.
- Globalisasi. Efek dari globalisasi adalah perusahaan dapat melakukan subsidi silang, hal ini mengakibatkan persaingan menjadi tajam.
- Barang substitusi. Adanya barang pengganti akan meningkatkan persaingan.
- Monopsoni. Beragamnya penjul dengan pembeli yang hanya beberapa atau bahkan hanya satu mengakibatkan persaingn semakin tajam.
- Kekuatan dan Kelemahan Perusahaan
Kekuatan
dan kelemahan perusahaan ditentukan dengan membandingkan antara kesempatan dan
ancaman disatu pihak dengan faktor penentu sukses di pihak lain.
Langkah
langkah yang diperlukan adalah:
- Mengidentifikasi faktor penentu sukses
- Membuat profil sumber daya perusahaan
- Membandingkan profil sumber daya perusahaan dengan faktor penentu sukses
- Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan perusahaan
- Membandingkan kekuatan dan kelemahan perusahaan dengan perusahaan lain
- Memusatkan perhatian pada sumber daya perusahaan yang lebih kuat maupun lebih lemah dari perusahaan lain.
Misi
Misi adalah bidang atau kegiatan terbaik yang mampu
dilakukan perusahaan. Hal ini berfungsi untuk pedoman bagi perusahaan khususnya
manajemen untuk memusatkn kegiatannya. Jika misi terlalu luas, maka tidak dapat
dijadikan sebagai pedoman sedangkan jika terlalu sempit, perusahaan tidak dapat
memanfaatkaan peluang yang timbul. Cara yang tepat dalam merumuskan misi adalah
dengan memperhatikan produk/ jasa yang diperlukan konsumen, kelompok konsumen
yang memerlukan produk/ jasa serta tekhnologi untuk memenuhi keperluan
konsumen.
Falsafah
Falsafah
perusahaan adalah nilai, kepercayaan dan prasetia perusahaan. Falsafah
perusahaan berfungsi sebagai :
- Rambu-rambu bagi perilaku, baik bagi pegawai maupun perusahaan.
- Landasan bagi budaya peusahaan.
- Falsafah perusahaan merupakan salah satu komponen budaya perusahaan, terkadang diringkas pada sebuah slogan.
Kebijakan
Kebijakan adalah ketentuan ketentuan yang dirumuskan dari
falsafah perusahaan dan berfungsi sebagai pedoman untuk melaksanakan falsafah
tersebut.
Tujuan
Tujuan adalah pernyataan secara umum tentang apa yang ingin
dicapai perusahaan. Secara umum bermakna apa yang ingin dicapai tersebut belum
dirumuskan secara eksplisit, begitu juga pada saat pencapaiannya.
Sasaran
Sasaran adalah tujuan yang dinyatakan secara eksplisit.
Untuk memudahkan pengukuran tingkat pencapaian sasaran, maka pada saat
menentukan sasaran harus ditentukan cara mengukur tujuan. Tanpa penentuan cara
mengukur kinerja, dapat terjadi silang pendapat dikemudian hari.
Ini merupakan gambar dari analisis Swot
Tidak ada komentar:
Posting Komentar